HAL-HAL MITOS TENTANG MOBIL
1. Perlu memanaskan mesin mobil dahulu sebelum jalan
Mesin mobil modern sudah menganut sistem injeksi bahan bakar sehingga
pasokan bahan bakar selalu tepat pada setiap kondisi. Termasuk ketika
mesin baru dinyalakan. Tidak perlu menunggu lama, satu menit saja cukup
kok untuk membuat oli bersirkulasi. Menunggu lebih lama sudah pasti akan
memboroskan bahan bakar dan tidak ramah lingkungan. Mengingat, saat
suhu dingin asap lebih kotor karena campuran bensin lebih kaya.
2. Tekan gas sebelum mematikan mesin
Mitos ini merupakan kebiasaan buat mobil jadul. Maksudnya buat
mengisi aki biar tidak tekor. Jadi alternator diputar lebih kencang
supaya mengisi aki sebelum mesin mati. Mesin masa kini sudah dilengkapi
alternator dengan IC voltage regulator. Kebutuhan arus disuplai akurat.
Malah aki mobil lebih kecil, karena suplai tegangan alternator sudah
bagus
3. Menyalakan AC bikin boros bensin
Untuk mitos ini ternyata tidak signifikan. Dari pengetesan yang
dilakukan oleh pakar memang daya kuda mesin di roda turun saat
menghidupkan AC. Namun perbedaan konsumsi bensin sangat kecil. Baik AC
dinyalakan, dimatikan maupun disetel pada temperatur moderat
4. Menghidupkan AC saat mobil berjalan bisa merusak
Kita sering mendengar mitos bahwa kompresor akan kaget ketika AC
dinyalakan pada saat putaran mesin tinggi. Padahal kenyataannya, magnet
pada puli kompresor tetap bisa nonaktif kalau thermostat mendeteksi suhu
kabin sudah dingin. Begitu suhu naik, kompresor aktif lagi tanpa peduli
mesin pada kondisi rpm berapa.
5. Mengangkat wiper saat parkir bisa mencegah karet mengeras
Dipicu
kondisi cuaca tropis yang panas, disinyalir dapat mempengaruhi kualitas
karet wiper (terutama ketika parkir). Meski terkena panas dan tertekan
batang, karet wiper tetap punya kelenturan. Pabrikan pun punya hitungan
sendiri. Maka, umumnya usia karet sekitar 2 tahun, tanpa perlu diangkat
ketika parkir. Malah dengan mengangkat batang wiper, per di dalamnya
akan tertarik. Jika terlalu sering, bisa menurunkan kekuatan pernya.
6. Menaruh aki di lantai bisa menghabiskan listriknya
Jawabannya tidak. Mitos ini merebak tahun 50-an. Kejadiannya pun
bukan pada mobil. Tetapi pada jaringan telepon. Jika tidak dipakai, aki
memang akan mengalami discharge. Akan tetapi, aki mobil modern cukup
tangguh untuk bisa dipengaruhi lantai, bahkan lantai yang basah
sekalipun
7. Kondisi knalpot kotor tanda oli terbakar
Bukan hanya sekedar melihat, bahkan pemilik cenderung mencolek ujung
kenalpot buat mendeteksi kecurigaan oli terbakar di mesin. Tidak perlu
repot berkotor ria, cukup perhatikan asap. Oli terbakar akan
menghasilkan asap putih. Tinggal cek kapan terjadinya, apakah saat
stasioner atau ketika mobil berjalan dan dapat beban. Kalau stasioner,
kemungkinan sil klep rembes. Sedangkan jika putaran tinggi, masalah ada
pada ring piston
8. Tekanan angin ban terlalu tinggi bikin ban mudah meletus
Kepercayaan
ini tidak benar. Ban bukan balon yang mudah meletus kalau tekanan
anginnya terlalu tinggi. Pengaruhnya palinghanya pada kenyamanan. Yang
lebih berbahaya, justru kalau ban kurang angin. Dinding ban menjadi
tertekuk dan beresiko terkoyak kalau terkena lubang.
9. Menyalakan hazard ketika hujan lebat
Ini adalah kebiasaan konyol. Alih-alih memberikan sinyal buat mobil
sekeliling, malah bikin repot. Kenapa? Karena sein berfungsi sebagai
sinyal untuk belok atau bermanuver. Kalau hazard hidup, tidak bisa lagi
memberi sinyal belok bukan?
10. Parkir dengan roda dibelokkan bisa merusak power steering
Hal ini adalah benar dan bisa dijelaskan secara teknis. Dengan
kondisi roda membelok, katup pada steering rack membuka. Padahal pada
saat start, terjadi tekanan minyak power steering yang cukup tinggi.
Tekanan mendadak ini bisa berpengaruh pada sil dan paking yang bisa
menyebabkan kebocoran.
11. Melakukan charging ponsel di mobil tidak sebaik di rumah
Charger ponsel mempunyai tenggang tegangan yang bisa mentolerir
perbedaan tegangan di mobil. Jadi, tidak masalah. Toh tegangan
kelistrikan di mobil selalu terjaga karena alternator masa kini memakai
IC sebagai penjaga tegangannya.
12. Mobil baru tidak boleh diajak melaju kencang
Pendapat ini berlaku juga pada mobil lawas. Mesin masa dibuat dengan
tingkat presisi tinggi dan bisa langsung digeber sejak masil nol
kilometer.
13. Mobil bertransmisi otomatis tidak bisa didorong
Mendorong mobil ini dimaksudkan pada saat menghidupkan mobil dalam
kondisi darurat. Mesin dengan transmisi otomatis jelas tidak bisa
dihidupkan dengan cara ini. Tetapi mobil tetap bisa didorong untuk
dipindahkan. Taruh tuas matik pada posisi ”N”. Jika ada shift lock,
tekan dulu penguncinya untuk memindahkan dari ”P” ke ”N”.
14. Oli transmisi encer bisa menambah tarikan
Secara teori, pelumas dengan kekentalan rendah memang mampu
mengurangi hambatan mekanis. Pembuktiannya sudah dilakukan oleh sejumlah
tester. Dengan oli transmisi multigrade yang lebih encer terbukti
tarikan lebih enak, namun girboks lebih berisik.
15. Kabel busi racing menambah tenaga mesin
Mitos ini tergantung dari jenis kabel businya. Pilih kabel busi yang
jelas mereknya untuk mendapatkan kualitas lebih baik. Namun kenaikan
performa tidak signifikan, jika sistem pengapiannya tidak ikut
diupgrade.
16. Pakai pelek besar bikin boros bensin
Yang
satu ini jawabnya adalah BENAR. Dari rangkaian percobaan tabloid
Otomotif pada Suzuki APV dengan pelek standar 15 inci dan 17 inci.
Lingkar luar ban sama. Sedangkan pelek besar punya tapak lebih lebar dan
bobot 3 kg lebih berat per pelek. Hasilnya konsumsi bensin konstan 100
km/jam lebih boros dari 12.5km/liter menjadi 10km/liter.
17. Pasang alarm bisa buat aki tekor
Pertanyaan ini kerap terlontar kala pasang alarm. Padahal berdasarkan
hitungan, alarm hanya butuh arus 0,06 ampere untuk stand by. Ditinggal
seminggu pun tidak akan membuat aki tekor. Hanya saja, harap diingat
kalau alarm menyala dan dibiarkan, sirine dan lampu yang aktiflah yang
menghabiskan setrum.
18. Mematikan lampu saat macet bisa mengiris setrum
Salah besar kalau menganggap hal ini bisa mengirit setrumdan mencegah
aki tekor. Pada saat mobil hidup, aki hanya bertindak sebagai penampung
arus. Suplai arusnya disediakan oleh alternator. Sedangkan alternator
punya IC regulator untuk membaca besarnya kebutuhan arus.